Selasa, 25 November 2014

Sistem Penunjang Keputusan (DSS)

Sistem Komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Sejarah DSS (Decision Suport system)
Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka
peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang  berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).

 Tujuan

a.       Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
b.      Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
c.       Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.


Tujuan-tujuan tsb mengacu pada tiga prinsip dasar dari system pendukung keputusan, yaitu :
1.   Struktur masalah
Untuk masalah terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus2 yang sesuai, sedangkan untuk masalah tak terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara system pendukung keputusan dikembangkan khususnya untuk masalah yang semi-terstruktur.
2.   Dukungan keputusan
SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tak terstruktur untuk memberi penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur
3.   Evektifitas keputusan
Tujuan utama dari SPK bukan mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tapi agar keputusan yg dihasilkan dapat lebih baik.

Peran DSS Dalam Pemecahan Masalah
DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer.



DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin. Safitri, K. & Wijayanti, W. (2013). Sistem Pendukung Keputusan. Makalah Sistem Informasi. Universitas Narotama. Surabaya
juwita.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Sistem+Penunjang+Keputusan.do...
murtiwiyati.staff.gunadarma.ac.id/.../SISTEM+PENDUKUNG+KEPUTU...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar