Selasa, 28 Oktober 2014

Teknologi Informasi & Psikologi

Dewasa ini, dengan semakin berkembangnya teknologi segala sesuatu dapat kita lakukan dengan praktis dan cepat. Dengan berkembangnya teknologi informasi pada saat ini, kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa baik itu bencana alam maupun pertandingan sepak bola yang terjadi dibelahan benua lainnya. Dengan berkembangnya teknologi informasi pula menginspirasi para ilmuan untuk membuat berbagai macam alat elektronik yang sangat canggih sperti smartphone, ataupun komputer-komputer yang banyak kita temui saat ini.
Berbagai bidang ilmu telah menggunakan aplikasi dari Teknologi Informasi guna mengembangkan ilmu-ilmu yang berkaitan. Salah satu bidang ilmu yang memanfaatkan teknologi informasi adalah bidang ilmu psikologi.  Telah kita ketahui bersama bahwa dalam melakukan setiap penelitian psikologi, terkadang dibutuhkan banyak subjek/responden untuk memperoleh sebuah hasil yang akurat, dengan adanya perkembangan teknologi ini dapat membantu dalam penyebaran angket-angket penelitian sehingga peneliti dapat memperoleh data secara menyeluruh dari segala kalangan tidak hanya dari lingkungan penelitian tersebut saja, begitu pula ketika melakukan skoring hasil tes dibutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya. Banyak waktu yang dibutuhkan ini dapat memperlambat hasil dari penelitian tersebut. Namun dengan berkembangnya teknologi informasi kita memanfaatkan program komputer SPSS (Statistical Product And Services Solution), aplikasi ini dapat membantu para psikolog dalam memperoleh hasil penelitian.
SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Dengan menggunakan aplikasi ini sangat mempermudah para ilmuan dalam mengolah data yang sangat banyak serta dapat mengurangi eror yang apabila dikerjakan secara manual. Data yang dapat diaplikasikan dalam SPPS adalah data kuantitatif.
Adapun cara kerja SPSS adalah sebagai berikut:
1.      Langkh pertama dalam menggunakan program SPSS adalah memasukkan data yang terlebih dahulu telah kita input dalam Microsoft exel kemudian memberithu SPSS variabel yang digunakan utuk mewakili data tersebut
2.      Kemudian memilih analisis statistik, setelah data di input, langkah selanjutnya adalah mengarahkan SPSS untuk membuat analisis yang dibutuhkan.
3.      Setelah itu memilah dan memanipulasi output.

Referensi
http://getmyhope.wordpress.com/2011/11/03/aplikasi-spss-dalam-bidang-psikologi/
http://murkelefaud.wordpress.com/2012/08/08/penerapan-teknologi-dalam-bidang-psikologi/

http://panduanskripsi.com/kelebihan-dan-manfaat-olah-data-spss-dalam-berbagai-bidang/

Minggu, 19 Oktober 2014

ARSITEKTUR KOMPUTER & STRUKTUR KOGNITIF MANUSIA


   A.    STRUKTUR KOGNISI

Kognisi adalah merupakan suatu proses dimana orang belajar sesuatu dari dunia nyata. Dalam proses belajar tersebut manusia dituntut untuk berfikir , merencanakan, mengambil keputusan berdasrkan informasi yang diingat  dan memilih dengan cermat mana stimulus yang membutuhkan perhatian dan kemudian dimunculkan sebagai suatu hasil. Menurut seorang tokoh yang bernama Ausel bahwa struktur kognitif merupakan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif  dapat disebut juga sebagai pengetahuan.
Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuanpun akan terus berkembang. Keadaan struktur kognitif yang berkembang inilah yang mungkin menjadi prasyarat bagi seseorang yang untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan atau informasi lain dari lingkungan sehingga struktur kognitif ini dapat memiliki kemampuan untuk berkembang. Sedangkan Menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Segala sesuatu tentang pengetahuan, kesadaran, kontrol yang dihasilkan dari proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri.
Sama halnya dengan setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan lingkungan untuk dapat bertahan hidup, demikian juga struktur pemikiran manusia. Manusia berhadapan dengan dengan tantangan, pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secara kognitif (mental). Untuk itu manusia harus mengembangkan skema pemikirannya lebih umum atau rinci, atau perlu perubahan, menjawab dan menginterpretasikan pengalaman tersebut. Dengan cara itu, pengetahuan seseorang terbentuk dan selalu berkembang. Proses tersebut meliputi :
1.      Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan lingkungan. Skema juga berfungsi sebagai kategori-kategori untuk mengidentifikasikan ransangan yang datang, dan terus berkembang.
2.      Asimilasi adalah proses kognitif perubahan skema yang tetap mempertahankan konsep awalnya, hanya menambah atau merinci
3.      Akomodasi adalah proses pembentukan skema atau karea konsep awal sudah tidak cocok lagi.
4.      Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sehingga seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya (skemata). Proses perkembangan intelek seseorang berjalan dari disequilibrium menuju equilibrium melalui asimilasi dan akomodasi.
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada dirinya. Manusia dalam memproses data yang diperoleh melalui panca indera kemudian diproses menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang utuh dibutuhkan tahapan pemrosesan informasi yaitu: input (masukan), storage (penyimpanan) , output (keluaran).


   B.     Keterkaitan Antara Struktur Kognisi Manusia Dan Arsitektur Komputer
Suatu bidang ilmu pengetahuan pasti memiliki hubungan atau keterkaitan antara satu bidang ilmu yang satu dengn yang lain. Seperti halnya dalam pembentukan suatu perangkat computer, dalam pembuatan komputer ternyata memanfaatkan penelitian-penelitian atau hasil studi dari bidang ilmu psikologi kognitif. Dalam kognitif sains melihat bagaimana proses berfikir manusia dan arsitektur computer sehingga dengan adanya penelitian tersebut dapat membangun antarmuka (interfaces) computer yang mudah digunakan dan diakses. Hal ini akan membantu dalam mendesain elektronik atau alat lain yang lebih user friendly.
Dengan adanya hasil studi tentang bagaimana proses manusia dalam perfikir, bagaimana manusia menyimpan dan memanggil kembali suatu informasi dimanfaatkan oleh ilmuan dibidang ilmu computer untuk membuat database di komputer yang lebih baik.

APLIKASI ILMU KOMPUTER DAN PSIKOLOGI KOGNITIF
1.      Human Information Processing Vs. Machine Information Processing
2.      Sistem Pengambilan Keputusan Pada Manusia Vs. DSS (Decision Support System)
3.      Cara Berfikir Seorang Pakar Vs. Expert System
4.      Cara Bekerja Para Manager Vs. MIS (Management Information System)
5.      Proses Belajar Manusia Vs. CAI/CAL/CMC
PENGGUNAAN KOMPUTER DIBIDANG PSIKOLOGI KOGNITIF MEMILIKI KETERKAITAN DENGAN
1.      Penyimpanan data → memory
2.      Proses coding
3.      Pembeajaran berbasis computer (SPSS, games, CAI)
4.      E-learning

KELEBIHAN
1.      Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu.
2.      Bisa digunakan oleh banyak pengguna
3.      Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
4.      Menggunakan teknologi time sharing
KELEMAHAN
1.      Harganya sangat mahal
2.      Membutuhkan daya istrik yang sangat besar.


DAFTAR PUTAKA

Quroyzhinkartika Rini . 2014. Materi Perkuliahan Psikologi Kognitif Sains.

Ursa Majorsy. 2014. Materi Perkuliahan Psikologi Kognitif.

restyandito, S.Kom,MSIS. Kerangka Kognitif http://www2.ukdw.ac.id/kuliah/info/TI1143/03-KerangkaKognitif.pdf diakses pada tanggal 19 oktober 2014

http://pradistawaty.files.wordpress.com/2008/06/piaget.pdf diakses pada tanggal 19 oktober 2014

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer-serta-kelebihan-dan-kelemahanya/ diakses pada tanggal 19 oktober 2014

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer/ diakses pada tanggal 19 oktober 2014


Senin, 06 Oktober 2014

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
     A.    SISTEM
1.      Pengertian Sistem
Secara klasikal, system berarti susunan yang teratur dari pandangan, teori, asa dan sebagainya. Dengan kata lain, system adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Sedangkan pengertian system menurut para ahli adalah :
a.       Murdick dan ross (1993) mendefinisikan system sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama.
b.      Menurut Scott (1996), system terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
c.       Mc. Leod (1995) mendefinisikan system sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tuuan.
Sifat-sifat dari suatu system, antara lain :
a.          Pencapaian tujuan, orientasi pencapaian tujuan akan memberikan sifat dinamis kepada system, memberi ciri perubahan yang terus menerus dalam usaha mencapai tujuan.
b.         Kesatuan usaha, mencerminkan suatu sifat dasar dari system, dimana hasil keseluruhan melebihi dari jumlah bagian-bagianya atau sering disebut konsep sinergi
c.          Keterbukaan terhadap lingkungan, lingkungan merupa sumber kesempatan maupun hambatan pengembangan.
d.         Transformasi, merupakan psoses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh system
e.          Hubungan antarbagian, kaitan antara subsistem inilah yang akan memberikan analisis system, atau dasar pemahaman yang lebih luas.
f.          System ada bergai macam, antara lain system terbuka, system tertutup, dan system dengan umpan balik.
g.         Mekanisme pengendalian, mekanisme ini menyangkut system umpan balik yang merupakan suatu bagian yang memberikan informasi kepada system mengenai efek dari perilaku system terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi.
B.     INFORMASI
1.      Pengertian Informasi
Secara harafiah kata informasi beerarti pesan, sedangkan secara maknawiah informasi diartikan sebagai uraian berisi keterangan tentang sesuatu (objek/peristiwa/masalah) yang disampaikan kepada seseorang atau kelompok orang dengan tujuan agar mereka mengetahui atau memahaminya. Dalam arti luas informasi dapat diartikan sebagai pemberitahuan, penyampaian pengumuman, pemberian penyuluhan, pemberian pengarahan, penyajian laporan, atau sekedar penyampaian berita.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995). Sedangkan menurut Mc Leo (1995) informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
       C.     PSIKOLOGI
1.      Pengertian psikologi
Ditinjau dari segi ilmu bahasa, kata psikologi berasal dari kata psyche artinya jiwa dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Beberapa pengertian psikologi menurut tokoh:
a.       Menurut Wundt psikolog merupakan ilmu tentang kesadaran manusia. Dari batasan ini dapat dikemukakan bahwa dalam psikologi, keadaan jiwa direfleksikan dalam kesadaran manusia.
b.      Woodworth dan marquis memberikan gambaran bahwa psikologi mempelajari aktivitas-aktivitas individu. Pengertian “aktivitas” itu luas, baik aktivitas motoric, kognitif, maupun aktivitas emosional.
c.       Menurut Branca (1964) psikologi merupakan ilmu pengetahuantentang perilaku manusia.
d.      Sedangkan menurut Plotnik (2005) psikologi merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental.

      D.    SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
Untuk memahami pengertian system informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun.
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa system informasi  psikologi adalah adalah suatu system yang mampu menyediakan data-data informasi yang berhubungan dengan psikologi atau manusia. Contohnya adalah pada saat ini banyak data-data psikologi yang dapat diperoleh dengan menggunakan peralatan-peralatan komputerisasi seperti pemerolehan hasil tes dari IST dan PAPIKOSTIK.

DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Bogor: Grasindo.
Marimin dkk. (2006). Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Grasindo.
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.