REVIEW FILM
“GOOD WILL HUNTING”
helllooooow~ mungkin untuk kaliaan pecinta film atau mungkin anak psikologi sudah tidak asing lagi dengan film ini, yupp good will hunting merupakan film yang diperan oleh Matt Damon (Will Hunting) dan Robbin Williams (Sean Maguire) ini telah memperoleh beberapa penghargaan pada masanya. kali ini saya akan mereview film ini, kira-kira teknik konseling apa yang digunakan yaa.. Cekidoottt~
PEMBAHASAN
Will Hunting memiliki
kepribadian yang sangat introvert, tertutup dengan orang lain, tidak mau
kemampuan dan masalahnya diketahui oleh orang lain. Ini terlihat ketika
Profesor Lambeau menghampiri Will saat Will ketahuan sebagai orang yang
memecahkan persoalan matematika yang diberikan Prof. Lambeau kepada
mahasiswanya. Will juga berbicara dan berperilaku kasar. Will sering terlibat
perkelahian, menggunakan kata-kata kasar ketika berbicara dengan orang lain.
Serta will juga pemberontak dan agresif, hal ini dapat dilihat ketika will
bertengkar dengan pacarnya yaitu Skylar, Sifat agresifitas Will sangat
terlihat, serta ketika will membela dirinya ketika dipengadilan. Will tidak
suka menuruti aturan hukum yang ada dalam masyarakat. Terbukti dengan deretan
daftar kejahatannya yang cukup banyak ketika di pengadilan.
Hubungan Konselor dengan Klien
1. Konselor
pertama bernama henry, henry memancing will untuk membicarakn masalah yang
sdang dialami will, namun will menjawab setiap pertanyaan yang diberikan henry
dengan mengucapkan kata-kata yang memancing emosi henry. Konselor tersebut
akhirnya terpancing emosinya dan tidak mau lagi menangani will dan mengatakan
bahwa will benar-benar gila.
2. Konselor
kedua bernama Rick, Rick menggunakan metode hipnotis agar will mau menceritakan
permasalahannya, namun ketika proses konseling sedang berlangsung will ternyata
berpura-pura telah terhipnotis dan mempermainkan konselor tersebut. Akhirnya
Rick marah dan tidak mau lagi menangani kasus will.
3. Konselor
ketiga sean Maguire, Merupakan teman dari prof. Lambeau pada saat masih
berkuliah dulu.
a. Sama
seperti konselor-konselor yang lainnya, pada pertemuan pertama will memancing
emosi sean dengan menjelek-jelekkan istrinya yang membuat sean tak tahan lagi
dan akhirnya meluapkan emosinya dan mencekik leher will. Namun bereda dengan
konselor lainnya, sean masih bersedia untuk melanjutkan proses konseling
tersebut.
b. Pada
pertemuan kedua, sean mengajak will utuk ketaman. Pada saat berada di taman
sean menceritakan kisah hidupnya kepada will, bagaimana dia berusaha tegar
ketika mengurus istrinya yang sakit, menghadapi kematian temannya didalam
pelukannya dll. Ketika mendengar itu will hanya terdiam, kemudian sean berkata
“untuk mengenal dirimu tidak hanya sekedar membaca novel, tapi kau harus
bercerita kepadaku sehingga aku bisa mengerti”, kemudian sean berkata lagi
“semua terserah padamu” lalu meninggalkan will ditaman sendiri,
c. Pada
pertemuan ketiga will dan sean hanya berdiam diri hingga satu jam waktu
konseling berlalu. Sean tidak mau memaksa will untuk berbicara sampai dia ingin
berbicara dengan sendirinya.
d. Pada
pertemuan keempat, pada awalnya will hanya berdiam diri sam seperti sesi
konseling sebelumnya. Pada saat sean hampir tertidur akhirnya will mau
bercerita, will ercerita tetang kisah percintaannya bersama skylark dan
menunjukkan bahwa dia merasa tidak percaya diri dihadapan kekasihnya tersebut.
e. Pada
pertemuan kelima, sean menceritakan kisah awal pertemuannya dengan istrinya
nancy, dan betapa ia mencintai istrinya dan tidak sedikitpun merasa menyesal
telah melalui hari-harinya dengan mengurus istrinya yang sakit
f. Pertemuan
keenam, will menceritakan ketidaksukaannya terhadap pekerjaan ditawarkan oleh prof.
Lambeau, kemudian sean bertanya tentang soulmate
yang dimiliki oleh will,
ketakutan-ketakun will dalam melangkah maju karena semua yang ia lihat adalah
hal negatif, dan memberitahu will bahwa banyak yang dapat ia lakukan sesuai
dengan minat dan yang keinginanya. Kemudian sean menanyakan apa yang will ingin
kan dan will menjawab “pengembala” yg akhirnya membuat sean marah dan mengusir
will karena mendapat taggapan yang tidak serius.
g. Pertemuan
ketujuh, merupakan pertemuan terakhir yang mana pada akhirnya diketahuilah
segala penyebab perilaku will selama ini, dengan melakukan teknik proyeksi
dengan menceritakan pengalaman sean sendiri dan beberapa kliennya yang
mengalami kekerasan pada masa lalu yang akhirnya membuat will bersedih dan
menyalahkan dirinya bahwa ia memang
pantas untuk disalahkan dan pantas untuk dihukum, sean pun menenangkan will dan
mengatakan berulang-ulang bahwa itu bukan salah will. Akhirnya will pun
menyadari itu dan mulai merasa percaya diri, will akhirnya menerima bekerja di
badan keamanan nasional AS dan menyusul skylar ke California.
Teknik Konseling yang digunakan
Dalam
film Good Will Hunting, Sean Maguine menggunakan jenis konseling individual.
Hal tersebut dapat dilihat ketika sean melakukan konseling didalam ruangan
kerja yang hanya terdapat sean dan will sebagai konselor dan klien. Sean juga
meminta prof. Lambeau dan asistennya keluar ketika hendak melakukan konseling
pertamanya.
Melihat dari alur
konseling yang dilakukan, sean menggunakan pendekatan humanistik dalam melakukan
konselingnya terhadap will. Dalam
pendekatan yang berorientasi pada person
centered therapy ini, manusia dipandang sebagai mahkluk yang dilahirkan
dengan pembawaan dasar yang baik, konstruktif, rasional, sosial, berkeinginan
maju, realistis, memiliki kapasitas menilai diri dan mampu membawa diri untuk
bertingkah laku sehat dan seimbang serta cenderung melakukan aktualisasi diri.
Dengan demikian setiap orang dipandang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Dalam hal ini konselor atau terapis hanyalah sebagai
fasilitator yang membantu klien dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.
Oleh karena itu konselor atau terapis harus memiliki sifat dan sikap seperti :
ketulusan untuk menolong, terbuka atas perasaannya sendiri, empati, menghargai
tanpa syarat, menerima penuh diri klien, realness dan otentik (tanpa
kepura-puraaan). Hal tersebut dapat dilihat pada diri sean selaku konselor,
sean memiliki ktulusan dalam menolong will, terbukti ketika sean bertengkar
hebat dengan prof. Lambeau ketika membela will bahwa will harus disembuhkan
secara total dan menentukan apa yang ia inginkan tidak hanya mengenai penelitian
matematika semata yang diinginkan oleh prof Lambeau. Terbuka atas perasaannya
sendiri, hal ini dapat dilihat ketika sean mau menceritakan tentang kisah
hidupnya kepada wi, bagaimna ia sangat mencintai instrinya dan tak pernah
menyesal pernah berjumpa dengan istrinya. Menerima penuh diri klien, sean
sangat menghargai will sebagai kliennya bahkan ia menganggap will sebagai
keluarganya sendiri dan walaupun proses konseling telah selesai sean teta
bersedia menjadi teman will.